Menurut data resmi dari Otoritas Umum Statistik Arab Saudi, sektor minyak mengalami kontraksi sebesar 6,1% di Q1 2024. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya:
Penurunan harga minyak global: Harga minyak mentah Brent,
acuan utama harga minyak dunia, turun sekitar 10% pada Q1 2024 dibandingkan
periode yang sama tahun sebelumnya.
Pemotongan produksi OPEC+: Organisasi Negara-Negara
Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya (OPEC+) sepakat untuk memangkas produksi
minyak pada awal tahun 2024 untuk menstabilkan harga.
Perlambatan ekonomi global: Perlambatan ekonomi di
negara-negara utama konsumen minyak, seperti Tiongkok dan Amerika Serikat,
turut menekan permintaan minyak global.
Penurunan aktivitas di sektor minyak berdampak domino pada
sektor lain dalam ekonomi Arab Saudi. Sektor non-minyak, yang meliputi
perdagangan, jasa, dan konstruksi, hanya tumbuh 0,7% di Q1 2024. Hal ini
menunjukkan bahwa ekonomi Arab Saudi masih sangat bergantung pada sektor
minyak.
Pemerintah Arab Saudi telah mengambil beberapa langkah untuk
mengatasi penurunan PDB ini, di antaranya:
Meningkatkan investasi di sektor non-minyak: Pemerintah
mengalokasikan dana yang signifikan untuk mengembangkan sektor-sektor seperti
pariwisata, teknologi, dan manufaktur.
Meningkatkan efisiensi pengeluaran pemerintah: Pemerintah
berusaha untuk mengurangi pengeluaran yang tidak perlu dan meningkatkan
efisiensi penggunaan anggaran.
Mendorong diversifikasi ekonomi: Pemerintah mendorong sektor
swasta untuk lebih terlibat dalam diversifikasi ekonomi dan mengurangi
ketergantungan pada sektor minyak.
Meskipun mengalami penurunan di Q1 2024, pemerintah Arab
Saudi optimis bahwa ekonomi negara akan kembali pulih di kuartal-kuartal
berikutnya. Hal ini didasarkan pada beberapa faktor, seperti: