Lampung, ainews.co.id-14 Juni 2024 - Seekor badak sumatera (Dicerorhinus sumatrensis), spesies badak paling kritis di dunia, ditemukan mati di kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), Provinsi Lampung.
Penemuan ini dilaporkan oleh tim patroli Balai Besar TNBBS pada hari Rabu (12/6) lalu. Lokasi kematian badak tersebut berada di zona inti TNBBS, yang merupakan habitat alami badak bercula satu ini.
Berdasarkan pemeriksaan awal, belum diketahui penyebab kematian badak tersebut. Petugas Balai Besar TNBBS telah mengambil sampel untuk nekropsi dan uji laboratorium guna mengetahui penyebab kematiannya.
Kepala Balai Besar TNBBS, Ahmad Termidi, menyatakan keprihatinan yang mendalam atas kematian badak sumatera ini. "Ini adalah kehilangan besar bagi upaya konservasi badak sumatera di Indonesia," ujarnya.
Badak sumatera merupakan satwa yang dilindungi undang-undang. Perburuan liar menjadi ancaman utama bagi kelangsungan hidup mereka. Hilangnya habitat akibat perambahan dan alih fungsi lahan juga menjadi faktor yang memperparah kondisi populasi badak sumatera.
Saat ini, diperkirakan tersisa kurang dari 80 ekor badak sumatera liar di Indonesia. Kematian badak ini menegaskan pentingnya upaya konservasi yang lebih serius untuk melindungi spesies yang terancam punah ini.
Dampak:
- Kematian ini merupakan kehilangan besar bagi upaya konservasi badak sumatera di Indonesia.
- Badak sumatera adalah spesies yang terancam punah dan dilindungi undang-undang.
- Perburuan liar dan hilangnya habitat akibat perambahan dan alih fungsi lahan menjadi ancaman utama bagi kelangsungan hidup mereka.
Badak sumatera adalah salah satu dari lima spesies badak di dunia, dan merupakan spesies badak paling kritis.
Badak sumatera hanya ditemukan di pulau Sumatera, Indonesia.
Badak sumatera diburu untuk culanya, yang digunakan dalam pengobatan tradisional Tiongkok.
Mari kita bersama-sama menjaga kelestarian badak sumatera agar tidak punah.
