Ainews.co.id-Hanya sembilan bulan setelah peluncurannya, maskapai penerbangan Australia Qantas mengumumkan penangguhan rute utama dari Australia ke Tiongkok.
Maskapai penerbangan nasional, yang melanjutkan rute Sydney ke Shanghai pada Oktober tahun lalu setelah dihentikan karena Covid, telah gagal memenuhi permintaan sebelum pandemi.
Akibatnya, rute tersebut akan dihentikan mulai 28 Juli 2024 dan maskapai terus memantau pasar Australia-Tiongkok. Ketika permintaan tampaknya meningkat, maskapai penerbangan mungkin mempertimbangkan untuk mengembalikan rute tersebut.
“Dalam beberapa bulan, penerbangan kami ke dan dari Shanghai beroperasi sekitar setengah kapasitas. “Itulah sebabnya kami memutuskan untuk menangguhkan rute ini dan meningkatkan penerbangan ke destinasi populer lainnya dengan rute baru dari Brisbane ke Manila dan penerbangan tambahan ke Singapura dan Bengaluru. Mr Wallace mengatakan langkah ini akan menciptakan lebih banyak pilihan bagi pelanggan korporat dan rekreasi kami dan membuat “lebih mudah” bagi mereka untuk mengakses tempat-tempat yang ingin mereka kunjungi di Asia.
“Kami akan terus mempertahankan kehadiran kami di Tiongkok melalui mitra kami dan penerbangan kami saat ini ke Hong Kong dan berencana untuk kembali ke Shanghai di masa mendatang.
CEO Qantas International Cam Wallace mengatakan permintaan perjalanan antara Australia dan Tiongkok belum memenuhi ekspektasi, kata Cam Wallace di kutip dari media Australia News.com.au
Pelanggan yang memesan ke Shanghai setelah 27 Juli akan dihubungi dan ditawari pengembalian dana penuh, kata Qantas.
Menurut analisis terbaru dari pada akhir tahun 2022 dan memasuki tahun 2023 mulai terjadi pemulihan pada sektor perjalanan internasional Australia – penutupan perbatasan internasional yang ekstensif dibandingkan dengan negara-negara lain di dunia serta tingginya inflasi yang mengangkat harga tiket pesawat dan biaya perjalanan serta tantangan logistik terkait dengan Covid (seperti persyaratan pengujian) memperlambat permintaan dari pasar tertentu.
“Kurangnya kedatangan wisatawan Tiongkok sejak tahun 2020 (yang biasanya berjumlah 15 persen).
