Ainews.co.id-Jakarta Tidak Setuju Beli 48 Pesawat Tempur oleh Lee Hyo-jin Program pengembangan jet tempur KF-21, upaya kolaboratif dengan Indonesia untuk membangun jet tempura pertama Korea, menghadapi kekalahan besar setelah Jakarta mengusulkan untuk secara signifikan mengurangi kontribusinya finansial, memotongnya menjadi hanya sepertiga dari jumlah yang awalnya disepakati.
Namun, masalah yang lebih besar muncul, karena pengamat memperingatkan bahwa Indonesia mungkin tidak mengikuti komitmen untuk membeli 48 jet tempur seperti yang dijanjikan pada awalnya.
Setelah bertahun-tahun negosiasi, awal bulan ini, Indonesia meminta untuk mengurangi kontribusinya menjadi 600 miliar won, turun dari 1,6 triliun won yang awalnya disepakati, menurut Administrasi Program Pembelian Pertahanan Korea. (DAPA).
Dengan mengurangi bagian keuangan, Jakarta mengatakan akan menerima lebih sedikit transfer teknologi.
Kim Dae-young, seorang ahli militer di Institut Strategi Keamanan Nasional, percaya bahwa pengurangan biaya hanyalah ujung gunung es, dan masalah yang lebih besar adalah apakah Indonesia akan menepati janjinya untuk membeli 48 jet tempur.
Sementara Indonesia mengutip keterbatasan keuangan sebagai alasan utama untuk memotong pendanaan untuk program KF-21, keputusannya untuk membeli jet tempur dari negara-negara lain telah sangat merusak keandalan Jakarta sebagai mitra untuk Korea, kata Kim.